newpamitran

All about printing

Cara Menentukan Harga Jual produk cetak

Hal ini menjadi masalah umum yang sering dialami oleh para pemula di bidang percetakan. Mereka masih kebingungan dan tidak mengerti dalam menentukan harga jual sebuah produk cetak. Dan efeknya, harga jual produk menjadi tidak sesuai dengan harga pasar yang ada, sering terjadi harganya jauh di bawah harga pasar.

Secara teoritis, untuk mentukan harga sebuah produk ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan :
1. Bahan baku Utama
Misalnya anda akan mencetak sebuah undangan, maka bahan baku utamanya adalah Kertas. Hitung berapa kertas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan anda.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Tenaga kerja langsung contohnya : Tukang Cetak, Desain grafis, finishing touch. sedang yang tidak langsung meliputi : karyawan administrasi, marketing.
3. bahan sekunder yang digunakan
Bahan sekunder seperti : tinta cetak, M3, terpin, obat afdruk, plat cetak.
4. Waktu pengerjaan
Semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka biaya menjadi semakin mahal. Untuk mengetahui waktu pengerjaan suatu produk, dibutuhkan pengalaman.
5. Tingkat kesulitan produk
Tingkat kesulita produk juga ikut menjadi pertimbangan dalam menentukan harga. Semakin tinggi tingkat kesulitannya maka harga akan semakin tinggi.
Bila harga sudah anda kalkulasi, jumlahkan harga tersebut jadi satu kemudian ditambahkan dengan Laba yang ingin anda dapatkan.

Ada cara lain dalam menentukan harga pasar yaitu mengikuti harga pasar yang ada. ini merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan, anda tinggal mencari informasi berapa harga pasar produk-produk cetak saja tanpa harus menghitung seperti di atas.

semoga tulisan ini bisa membantu …..

05/13/2011 Posted by | Seputar Percetakan | , | Tinggalkan komentar

Sejarah Percetakan

) Bentuk pencetakan yang sangat sederhana dapat ditemukan di Cina dan Korea sekitar tahun 175 AD. Tampilan yang terbalik di atas kayu, dan kemudian perunggu telah dibuat di tahun ini. Alat ini kemudian dibubuhi tinta kemudian ditempatkan di atas secarik kertas dan digosok dengan lembut menggunakan sebuah tongkat bambu.

Terobosan besar datang sekitar tahun 1440 oleh Johannes Gutenberg dari kota Mainz, Jerman. Gutenberg menciptakan sebuah metode pengecoran potongan-potongan huruf di atas campuran logam yang terbuat dari timah. Potongan-potongan ini dapat ditekankan ke atas halaman berteks untuk percetakan. Metode penemuan pencetakan oleh Gutenberg secara keseluruhan bergantung kepada beberapa elemennya diatas penggabungan beberapa teknologi dari Asia Timur seperti kertas, pencetakan dari balok kayu dan mungkin pencetakan yang dapat dipindahkan, ciptaan Bi Shen, ditambah dengan permintaan yang meningkat dari masyarakat Eropa untuk pengurangan harga buku-buku yang terbuat dari kertas. Metode pengetikan ini bertahan selama sekitar 500 tahun.

Pada tahun 1424, perpustakaan Universitas Cambridge hanya memiliki 122 buku masing-masing mempunyai nilai setara dengan sebuah pertanian atau kebun anggur. Permintaan untuk buku-buku ini didorong dengan naiknya tingkat melek huruf di antara orang-orang kelas menengah dan mahasiswa di Eropa Barat. Pada saat itu, Renaissance masih dalam awal perkembangannya dan masyarakat lambat laun menghilangkan kemonopolian pendeta atas tingkat melek huruf.

Pada saat pencetakan dari balok kayu tiba di Eropa kira-kira pada saat yang bersamaan dengan tibanya kertas, metode ini tidak secocok metode yang digunakan di Timur untuk komunikasi sastra. Pencetakan blok lebih serasi untuk penulisan Cina karena posisi hurufnya tidak kritis, tetapi keberadaan lebih dari 5.000 huruf dasar membuat teknologi orang peran dasar membuat teknologi cetakan Cina yang dapat berpindah-pindah menjadi tidak efisien dan secara ekonomi tidak praktis, dalam istilah keuntungan untuk penerbit buku Cina Kuno. Hal ini berbeda dengan abjad bahasa Latin, kebutuhan akan penjajaran barisan yang tepat dan sebuah karakter yang sederhana menempatkan cetakan yang dapat dipindah-pindahkan sebagai kemajuan luar biasa untuk masyarakat Barat.

Penggunaan mesin cetak merupakan sebuah kunci perbedaan teknologi yang memberikan penemu Eropa keuntungan atas rekanan mereka yang berasal dari Cina, yaitu mesin cetak yang berbasis sekrup yang digunakan dalam produksi anggur dan minyak zaitun. Hal ini merupakan kecanggihan mesin kira-kira di tahun 1000, alat yang digunakan untuk mengaplikasikan tekanan di atas bidang yang datar merupakan alat yang biasa digunakan di Eropa

05/13/2011 Posted by | Seputar Percetakan | , | Tinggalkan komentar